Halo…apa kabar?
Weh, kok judulnya gituh? mau ngadu domba apa bikin gosip nih?
Bukan…bukan begitu…ini terkait pada segmentasi pasar dari masing masing merk yang bisa dilihat dari pricing dan beberapa model produk mereka. Satu contoh adalah tipe Django dan Vespa, dengan model yang sama sama retro klasik dan rentang harga yang sama membuat Django seakan menantang Vespa…
Dengan harga termurah di Rp 34.900.000 untuk Django Sport, Rp 35.900.000 untuk Django Evasion dan varian termahal di Rp 37.900.000…(hehe ini harga pada nanggung banget ya…) untuk tipe Allure. Django berkompetisi head to head dengan Vespa yang di rentang harga segitu memiliki Sprint, LXV dan GTS masing masing dibanderol mulai Rp 33.500.000, Rp 34.300.000 dan Rp 40.850.000….
Brand Image
Brand image yang sudah melekat di penikmat roda dua adalah; skuter ya Vespa…. Bahkan sebagian lagi bilang Vespa ya yang 2 tak…..tapi mari kita tinggalin dulu yang mindsetnya 2 tak itu…..let’s talk globally…. Dari beberapa orang yang YHT tanya mereka memang kurang begitu familiar dengan skuter bermerk Peugeot, sehingga agak ragu dengan after sales servicenya…. YHT ingatkan bahwa saat awal peluncuran kembali Vespa pun sempat terbersit pendapat bahwa after sales service dari Piaggio pun diragukan, namun mereka berargumen bahwa berbeda dengan Peugeot, Piaggio sudah memiliki brand image yang kuat di mindset orang Indonesia….terbukti Vespa 946 yang sangat terbatas dan dengan harga yang fantastis saja langsung ludes begitu di jual di Indonesia…..
Oke…brand image yang belum kuat bisa menjadi kerikil yang harus diwaspadai oleh Garansindo sebagai APMnya…
Built Quality
Nah semua orang tempe tahu bahwa bahwa Vespa terkenal dengan body monokoknya yang terbuat dari plat metal menjadikan ciri khas Vespa, sedangkan Django mengandalkan body plastik. Bukan YHT menyangsikan kualitas body maupun pemasangannya…tetapi body plastik identik dengan skutik dari Jepang yang ramai di pasaran…. Dengan harga segitu seharusnya ada pembeda dari yang kebanyakan….
Lifestyle
Ketika kita memiliki sebuah Vespa, bukan hanya unitnya saja tetapi menjadi sebuah bagian dari komunitas besar yang saling berhubungan…muali dari bengkel, apparel, modifikasi dan banyak lagi….. Dan Peugeot harus mampu membangun hubungan yang dekat antara APM dan pembelinya…..
Tetapi kembali lagi masalah selera….pilihan masing masing kok, selama punya uangnya dan kalau memang suka ga ada salahnya beli Peugeot juga…. Gimanaa?
yht2506 
Motor mihil
iya nih….pake bingits….
Aku komen opo penake,kang..? 😀
Ojo komen…tukoke aku ae kang
Kalo mau cari kenyamanan dan fitur d.l.l enaknya ambil vespa gts atau peugeot django 150 allure ya?apakah bisa di sampaikan pendapat mas tentang kelebihan dan kekurangan dari kedua motor tersebut. Mks
halo bro ghifar…mohon maaf baru balas komennya sekarang, kalau utk performa, fitur dan teknologi sebetulnya kedua merk ini sebelas duabelas… yg membedakan utk peugeot django allure sdh dilengkapi dengan box tambahan.
sedangkan utk riding experience tergantung style masing2 pengendara, keduanya menawarkan gaya riding santai; vespa gts menawarkan setang rendah khas vespa yang buat beberapa orang agak kurang nyaman, sedangkan peugeot django allure memberikan riding experience dengan setang yang cukup tinggi yg buat kebanyakan orang cukup nyaman.
dimensi body jg berpengaruh…. dengan body yg lebih panjang tentunya django akan agak sedikit merepotkan utk di bawa meliuk di tengah kemacetan jalan…berbeda dengan vespa yang agak lebih lincah…django juga memiliki ground clearance yg lebih rendah dibanding gts sehingga jika ada kasus polisi tidur yg agak gendut berpotensi utk ngegasruk (hadeeuh bahasanya…hehe)…
Nah kira2 seperti itu ringkasnya….kembali lagi keuputusan ada di tangan anda…ada baiknya lebih banyak mengumpulkan info dari org2 yg memang sudah memiliki kendaraan tersebut sehingga testimonial mereka bisa menambah data yang anda butuhkan…..
good luck dan salam sukses… 🙂
Oiya om kalau untuk peugeot django dan vespa gts tinggi badan minimal biar enak dan nyaman dikendarai dan sama sekali gak jinjit berapa ya om?oiya kalo ride quality enakan mana ya om?